Prespektif Konseling

Psikologi Konseling

Psikologi
Ditilik secara parsial, istilah psikologi konseling terdiri dari dua kata, yaitu psikologi dan konseling. Secara harfiah istilah psikologi berasal dari bahasa Yunani: Psyche dan Logos. Kata psyche mempunyai arti: soul, spirit, dan mind (Inggris), ziel (Belanda), Seele (Jerman), Ruh (Arab); dan Jiwa (Indonesia). Sedangkan logos adalah ilmu. Dengan demikian secara harfiah, psikologi berarti ilmu jiwa. Mengingat jiwa meruakan suatu hal yang abstrak sifatnya, dan karena ia hanya dapat diamati melalui tingkah laku, maka alih-alih sebagai pemenuhan salah satu syarat psikologi sebagai ilmu pengetahuan, tingkah laku sebagai objek penyelidikannya. Dengan kata lain oleh karena jiwa merupakan sesuatu yang abstrak, tidak bisa dilihat dan belum bisa diungkap secara lengkap dan jelas, maka orang cenderung mempelajari “jiwa yang memateri” atau gejala “jiwa yang meraga/menjasmani”, yaitu bentuk tingkah laku manusia. Dengan demikian psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia (dalam berinteraksi dengan lingk
ungannya). Tingkah laku di maksud adalah tingkah laku dalam arti yang luas sebagai manifest
asi hayati (hidup), mencakup tingkah laku motoris, kognitif, konatif, dan afektif; Mencakup tingkah la
ku yang disadari (conscious) dan yang tidak disadari (unconscious); Tingkah laku yang nampak (observable) maupun yang tidak nampak (unobservable); tingkah laku nyata (overt) maupun tingkah laku yang tidak nyata (covert).
Psikologi memandang manusia sebagai makhluk yang tidak mungkin lepas dari
situasi (lingkungan), dan karenanya harus mempelajari tingkah laku dalam hubungannya dengan situasi lingkungan. Yang penting bukan untuk menetapkan apakah tingkah laku itu baik atau buruk, tetapi mencari penjelasan apakah arti tingkah laku tertentu itu, dan mengapa demikian. Tingkah laku yang dipelajari psikologi adalah tingkah laku yang tidak dapat dipisahkan dari situasi tempat individu itu berinteraksi, sehingga untuk setiap situasi akan terlihat pola-pola khusus dari suatu tingkah laku tertentu yang bersifat khas baik corak maupun bentuknya. Dengan kata lain, psikologi mencoba menjawab secara ilmiah pertanyaan: Apa, Mengapa, dan Bagaimana tingkah laku individu dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Konseling
Konseling merupakan salah satu bentuk pelayanan bimbingan yang mempunyai nilai-nilai terapeutik. Konseling sebagai teknik dalam bimbingan bersifat face to face relationship antara konselor dan konseli. Face to face relationship (situation) menyiratkan bahwa situasi pertemuan antara konselor dan konseli ditengarai oleh adanya suatu pertalian hubungan professional, yang diciptakan serta dibina sebagai cara untuk memudahkan proses terjadinya perubahan tingkah laku konseli dalam menghadapi masalahnya. Dengan kata lain, proses konseling sebagai suatu rangkaian hubungan yang terdiri dari tingkah laku seseorang (konselor) yang mengakibatkan terjadinya reaksi atau tingkah laku tertentu pada pada diri orang lain (konseli).
Dalam buku Counseling and Psychology Perspective and Functions, karya Gerald L. Stone yang diterbitkan pada tahun 1986 oleh Brooks/Cole Publishing Company Monterey, California, diperoleh informasi tentang pendekatan-pendekatan dalam konseling diciptakan yang dinamakan perspektif. Istilah perspektif diadopsi untuk alasan konseptual, sosial dan historis:
a. Konseptual, berkaitan dengan kerangka kerja/pemikiran yang luas untuk memahami penjelasan para teoritisi dan praktisi konseling.
b. Sosial, pelaksanaan konseling tidak terjadi dalam kefakuman, tetapi dipengaruhi oleh kondisi social.
c. Historis, berkaitan dengan pengenalan sejarah tentang dunia konseling.
Berdasarkan latar belakang sejarah, terdapat tiga perspektif: guiding, healing, dan facilitating, yang ketiganya berkaitan dengan dua tradisi historis pokok, yaitu Bimbingan jabatan dan psikoterapi.

Berdasarkan nukilan di atas, khusus kepada teman-teman BK FKIP UMK diminta untuk membuat analisis perbandingan antara perspektif : guiding, healing, dan facilitating dalam kaitan kajian psikologi konseling.

0 komentar:

Posting Komentar

Return top